KONSEP SEL
Pengertian
sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional dasar
pada manusia dan semua makhluk hidup. Setiap sel merupakan wadah kecil dari
bahan kimia dan air yang dibungkus dalam membran. Tubuh manusia terdiri dari
triliunan sel. Sel juga mengandung materi herediter tubuh dan dapat membuat
salinan dari diri mereka sendiri.
Sel manusia mengandung
bagian-bagian utama berupa membran plasma, nukleus, sitoplasma, sitoskeleton, , ribosom,
retikulum endoplasma, lisosom, peroksisom , badan golgi, dan mitokondria .
1. Membran plasma
Membran
plasma (disebut juga membran sel) adalah bagian sel yang membatasi bagian dalam
sel dengan lingkungan di sekitarnya, membran ini dimiliki oleh semua jenis sel.
Membran sel merupakan bagian terluar sel pada sel hewan dan protozoa, namun
pada sel tumbuhan dan bakteri terletak dibawah dinding sel.
Membran
plasma ciri- cirinya :
-
Pelindung sel agar isi sel tidak keluar
-
Suatu struktur elastik tipis yang
tersusun dari senyawa kimia dengan tebal 7,5 – 10 nm
-
Pengatur pertukaran zat yang keluar
masuk ke dalam sel (selektif permeable)
2. Nukleus (inti sel)
Nukleus merupakan komponen yang terdapat gen. Nukleus dibungkus oleh
selaput membran ganda. Dibagian dalam terdapat nukloelus, nukleoplasma, dan
benang-benang kromatin.
nukleus
ciri-cirinya :
-
Mengendalikan metabolisme tubuh
-
Menyimpan informasi genetika berupa DNA
-
Tempat penggandaan DNA
-
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota,
sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma
terdapat sitoskeleton, berbagai organel
dan vesikuli,
serta sitosol
yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi
ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak
reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau
inti sel. Sitoplasma ciri-cirinya :
-
Merupakan cairan sel dalam sel
-
Disebut juga dengan sitosol karena mirip
dengan jelly (koloid)
-
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
metabolisme sel
-
Terdapat berbagai organel sel
4. Sitoskeleton,
ciri-cirinya :
-
Sebagai pemberi bentuk sel
-
Pengatur gerakan sel
-
Berupa jaringan protein filamen dan
tubulus
5. Ribosom
Ribosom adalah komponen sel yang memproduksi protein. Ribosom tersusun
dari berbagai jenis protein dan RNA.
Ribosom ciri-cirinya
:
-
Butiran kecil nukleoprotein yang
tersebar di sitoplasma
-
Ada yang melekat di Retikulum Endoplasma
sehingga menjadikan RE tersebut menjadi RE kasar
-
Melakukan sintesis protein
6. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma
adalah perpanjangan dari selaput nukleus yang terdiri dari saluran bermembran
dan vesikel yang saling terhubung. Terdapat dua jenis retikulum endoplasmya
yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
RE terbagi menjadi
2 yaitu :
1. RE
Kasar ; ditempeli ribosom, untuk sintesis protein
2. RE
Halus ; tidak mempunyai ribosom, untuk sintesis lemak
7. Badan Golgi,
ciri – cirinya :
-
Berbentuk kantong pipih yang
berkelok-kelok
-
Memodifikasi protein dengan menambahkan
oligosakarida (Glikosilasi)
-
Membentuk lisosom
8. Lisosom,
ciri-cirinya :
-
Mencerna makromolekul secara intraseluler
-
Menghidrolisis lemak, protein, asam
nukleat, dan polisakarida
9. Peroksisom,
ciri-cirinya :
-
Menghasilkan enzim oksidatif membentuk H2O
untuk merombak lemak
-
Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 menjadi H2O
dan O2
10. Mitokondria,
ciri-cirinya :
-
Tempat terjadinya respirasi sel yang
akan menghasilkan energi.
-
Mengatur aktivitas metabolisme sel
- Mitokondria memiliki dua lapisan membran atau salah satu organel sel
yang bermembran rangkap. Permukaan membran luar mitokondria itu halus, sedangkan
permukaan membran dalam mitokondria berlekuk-lekuk.
- Lekukan lekukan pada mitokondria
disebut sebagai krista. Pada bagian krista mitokondria terdapat enzim untuk
fosfoforilasi oksidatif dan sistem transport elektron, sedangkan enzim dalam
siklus krebs dan asam lemak terdapat dalam matriks mitokondria.
- Dalam
mitokondria terdapat dua membran,
yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria, Mitokondria memiliki ruang
diantara kedua membran yang disebut ruang intermembran. Ruangan ini sempit, dan
selektif. Membran bagian luar tidak dapat dilalui molekul kecil dan tidak dapat
dilalui protein dan molekul besar.
Struktur Sel
Secara
umum suatu sel dapat dibedakan atas bagian-bagian: dinding sel, membran sel,
sitosol, dan organel sel.
1.
Dinding sel
Dinding sel hanya ditemui pada sel tumbuhan. Bagian ini disusun
oleh selulosa saat sel masih muda, dan sejalan dengan proses penuaan sel
akan mengalami penimbunan lignin (lignifikasi) sehingga dinding sel menjadi
kuat dan liat. Karena alasan inilah dinding sel digunakan untuk melindungi dan
memberi bentuk sel.
Bahan
utama yang menyusun membran sel adalah lipoprotein, yaitu suatu bahan yang
dibentuk oleh lemak dan protein. Membran sel dibentuk oleh dua lapisan
fosfolipid. Protein yang terdapat pada bagian luar atau bagian dalam lapisan
fosfolipid disebut protein perifer atau protein ekstrinsik, sedangkan protein
yang menembus kedua lapisan fosfolipid disebut protein integral atau protein
intrinsik. Pada bagian fosfolipid biasa dijumpai gugus glikolipid, sedangkan
pada bagian protein bisa dijumpai glikoprotein. karena membran sel dibentuk oleh
struktur lipoprotein, maka membran sel bersifat selektif permeabel, sehingga
dipergunakan untuk mengatur transpor zat dari dan ke dalam sel. Lihat gambar
berikut :
3. Sitosol/protoplasma
Sitosol atau protoplasma ada dua bagian, yang di dalam sel disebut sitoplasma dan yang ada di dalam inti disebut nukleoplasma. Sebagai suatu isi sel yang hidup sitosol terdiri dari air (70% – 90%), bahan organik, dan bahan anorganik. Sehubungan dengan itu sitosol memiliki sifat fisika dan sifat kimia.
Sitosol atau protoplasma ada dua bagian, yang di dalam sel disebut sitoplasma dan yang ada di dalam inti disebut nukleoplasma. Sebagai suatu isi sel yang hidup sitosol terdiri dari air (70% – 90%), bahan organik, dan bahan anorganik. Sehubungan dengan itu sitosol memiliki sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika protoplasma
Protoplasma merupakan sistem larutan. Ada tiga macam sistem larutan:
Protoplasma merupakan sistem larutan. Ada tiga macam sistem larutan:
- Solusi : bila dalam larutan diameter zat terlarutnya < 0,0001 mm
- Suspensi : bila dalam larutan diameter zat terlarutnya > 0,1 mm
- Koloid : bila dalam larutan diameter zat terlarutnya antara 0,001 mm sampai 0,1 mm
Bagian yang terbesar
dari protoplasma adalah sistem koloid. Sehubungan dengan hal itu protoplasma
dapat mengalami:
- perubahan kekentalan koloid sol ke gel dan sebaliknya. Bila kadar air tinggi koloid bersifat sol, dan bila kadar air rendah koloid bersifat gel.
- mengalami gerak Brown, suatu gerak acak molekul dalam koloid yang dipengaruhi oleh muatan listrik, berat jenis, dan suhu.
- mengalami efek Tyndall, suatu proses pemendaran cahaya bila suatu koloid dikenai seberkas sinar.
Bedasarkan ada tidaknya selubung inti, maka sel dibagi atas sel prokariotik dan sel eukariotik.
1.) Sel Prokariotik memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a.)
tidak ada membran yang memisahkan nukleus (inti sel) dari sitoplasma,
juga tidak ada membran yang membatasi organel sel.
b.)
pembelahan sel secara sederhana tanpa melalui tahap-tahap seperti
mitosis.
c.)
dinding sel mengandung semacam molekul kompleks yang disebut
mukopeptida, yang memberikan kekakuan pada struktur selnya.
Sel Prokariotik contohnya adalah sel
bakteri.
2.) Sel Eukariotik lebih rumit dari sel
prokariotik dengan ciri –ciri sebagai berikut :
a.) memiliki membran yang memisahkan sitoplasma
dengan inti sel sehingga inti sel terlihat jelas. Selain itu juga ada membran
yang melingkupi siitoplasma dan membentuk organel sel.
b.) pembelahan inti sel melalui tahap-tahap yang
dikenal dengan mitosis.
Perbedaan sel prokariota, tumbuhan, dan hewan :
Struktur
|
Fungsi
|
Prokariotik
|
Tumbuhan
|
Hewan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Dinding sel
|
Perlindungan
|
Ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Membran plasma
|
Mengisolasi
komponen dalam sel dengan lingkungan, mengatur pergerakan materi dari dan ke
dalam sel, memungkinkan komunikasi dengan sel lain
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Materi genetik
|
Mengkode
informasi yang diperlukan untuk membangun sel dan mengendalikan aktivitas
seluler
|
DNA
|
DNA
|
DNA
|
Kromosom
|
Mengandung
dan mengendalikan penggunaan DNA
|
Tunggal,
sirkuler, tidak ada protein
|
Bangyak, linear, dengan protein
|
Banyak, linear, demham protein
|
Nukleus
|
Struktur
mengandung kromosom
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Membran nukleus
|
Melapisi
nukleus, mengatur pergerakan materi dari dan ke dalam nukleus
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Nuleolus
|
Mensintesis ribosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Mitokondria
|
Menghasilkan
energi melalui metabolisme aerob
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Kloroplas
|
Menjalankan fotosintesis
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Ribosom
|
Tempat sintesis ribosom
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Retikulum Endoplasma
|
Mensintesis komponen membran dan lipid
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Komplek golgi
|
Memodifikasi
dan membentuk paket protein, dan lipid, mensintesis karbohidrat
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Lisosom
|
Mengandung
enzim pencernaan intraseluler
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Plastid
|
Menyimpan
makanan dan pigmen
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Vakuola tengah
|
Mengandung
air dan sisa metabolisme, memberikan tekanan turgor untuk mendukung sel
|
Tidak ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vesikel dan vakuola
|
Mengandung makanan yang diperoleh melalui
|
Tidak ada
|
Ada (beberapa)
|
Tidak ada
|
Proses
fagositosis, mengandung produk yang akan dibuang keluar sel
|
||||
Sitoskeleton
|
Memberikan
bentuk dan mendukung struktur sel, memposisikan dan menggerakkan
bagian-bagian sel
|
Tidak ada
|
Ada
|
Ada
|
Sentriol
|
Mensintesis
mikrotubul silia dan flagel, dapat menghasilkan gelondong)spindel) pada sel
hewan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Silia dan
flagelata
|
Menggerakan
sel pada cairan atau menggerakan cairan melewati permukaan sel
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Fungsi sel
Sebagai unsur terpenting yang ada di dalam tubuh, Sel memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelangsungan hidup bagi makhluk hidup. Dan disini kita akan membahas Fungsi sel, antara lain sebagai berikut :1.Metabolisme
Metabolisme yg berlangsung didalam sel bisa berbentuk reaksi katabolik, yakni perombakan senyawa kimia untuk membuahkan daya ataupun untuk menjadikan bahan pembentukan senyawa lain, serta reaksi anabolik, yakni reaksi penyusunan komponen sel.
2.Komunikasi Sel
Komunikasi sel terdiri dari sistem
transfer tanda antarsel didalam wujud molekul ( contohnya hormon ) atau
kegiatan listrik, serta transduksi tanda didalam sel tujuan ke molekul yg
membuahkan respons sel. Mekanisme transfer tanda bisa berlangsung dengan kontak
antarsel, penyebaran molekul tanda ke sel yg berdekatan, penyebaran molekul
tanda ke sel yg jauh melewati saluran ( contohnya pembuluh darah ), atau
perambatan tanda listrik ke sel yg jauh ( contohnya pada jaringan otot polos ).
Mekanisme
Transportasi Sel
1. Transpor Pasif
Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara spontan. terjadi akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat yang lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih rendah (Hipotonis). Transpor pasif meliputi Difusi dan Osmosis.
A. Difusi
Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi
(Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih rendah (Hipotonis). Mekanisme transpor
ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas). Difusi bertujuan untuk mencapai
keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Selain itu, difusi juga
berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya.
Kecepatan difusi bergantung pada beberapa aspek, diantaranya adalah:
1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi terjadi (padat lebih sulit melakukan difusi)
2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat terputus. Hal itu menyebabkan difusi menjadi cepat.
3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah untuk melintasi suatu membran dari pada molekul yang besar pada suhu yang sama.
4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan pelarutnya, atau perbedaan konsentrasi zat pada dua tempat yang berbeda, menyebabkan semakin besar rata-rata difusinya.
Difusi dibagi menjadi difussi
terfasilitasi dan difusi sederhana. Berikut penjelasannya :
Difusi Terfasilitasi
Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.
Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu dalam membran plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai saluran-saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu molekul dan melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.
Difusi
Sederhana
difusi Sederhana adalah proses dimana suatu larutan atau gas bergerak dari
daerah konsentrasi partikel tinggi ke daerah konsentrasi partikel rendah. Hal
ini juga dikenal sebagai difusi pasif. Setetes pewarna merah mengubah air
menjadi merah muda adalah contoh dari proses difusi sederhana.Ketika pewarna merah yang mengandung partikel terkonsentrasi dijatuhkan ke dalam air. Dengan berjalannya waktu, partikel bergerak menjauh dari satu sama lain, secara bertahap berubah air berubah menjadi merah muda. difusi Sederhana mengikuti pola yang sama pada skala yang lebih kecil.
B. Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak
dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai
konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat
yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis
rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada
pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi
karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.
Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.
Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.
2. Transpor Aktif
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan konsentrasi.
Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda pada protein pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan konsentrasi.
Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam
mekanisme, yaitu :
A. Transpor Aktif Primer
Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara langsung untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer ini membuat terjadinya potensi membran.
Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel, dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump
B. Transpor Aktif Sekunder
Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi secara berkala. Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion. Pada transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.
Contoh dari transpor aktif adalah transpor asam amino dan glukosa melewati membran plasma dengan suatu protein khusus. Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter 4). Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan transpor aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung adanya transpor aktif sekunder.
A. Transpor Aktif Primer
Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara langsung untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer ini membuat terjadinya potensi membran.
Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel, dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump
B. Transpor Aktif Sekunder
Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi secara berkala. Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion. Pada transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.
Contoh dari transpor aktif adalah transpor asam amino dan glukosa melewati membran plasma dengan suatu protein khusus. Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter 4). Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan transpor aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung adanya transpor aktif sekunder.
FLUIDA
Fluida merupakan zat alir meliputi cairan dan gas yang
menempati ruang.
Fluida dalam tubuh manusia :
Dalam pembuluh Darah
Dalam bola mata
Dalam ibu hamil à dalam uterus : cairan amnion
Gas à Berkaitan dengan sistem pernafasan.
Prinsip Fisika dalam Fluida Cair
1. Hukum Kontinuitas
1. Hukum Kontinuitas
Kecepatan alir darah melalui pembuluh darah bergantung pada beberapa faktor
antara lain: luas penampang pembuluh darah, perubahan tekanan, panjang pembuluh
darah dan viskositas.
2. Hukum
Bernuolli
Hukum Bernauli memperbaiki kelemahan dari kontinuitas yang tidak
memperhitungkan faktor massa jenis dan beda ketinggian.
Aliran Darah Pada Tubuh Manusia
Darah mengalir ke seluruh bagian tubuh secara terus – menerus
untuk menyuplai oksigen dan zat – zat nutrisi lainnya à dipompa oleh jantung.
Darah merupakan zat cair yang terdiri dari: plasma, sel –
sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit).
Tekanan yang digunakan untuk mengedarkan darah dalam pembuluh darah tubuh,
dimana jantung yang berperan sebagai pompa, otot mensuplai tekanan tersebut
untuk menggerakan darah dan juga mengedarkan darah diseluruh tubuh.
1.
Bola
mata (bentuk dan ukuran) dipertahankan oleh cairan Aqueus Humerus.
2.
Aqueus
Humerus à sebagian besar terdiri dari air yang dihasilkan oleh
mata secara terus menerus dan suatu sistem drainase à jika tersumbat akan menyebabkan peninggian tekanan
mata, peningkatan ini akan membatasi
aliran darah à menimbulkan
glukoma.
KELISTRIKAN & KEMAGNETAN
DALAM TUBUH MANUSIA
Manfaat Listrik Untuk Kesehatan :
1.) Terapi medan listrik tegangan
tinggi berfungsi: merawat sakit kepala, sakit
otot, insomnia, konstipasi kronis, lumbago, darah tinggi, stroke, gout, asma,
lemah syahwat, haid tidak teratur, penuaan, lemah-lemah sendi dan lain-lain.
Menggantikan akupuntur sebagai metode non invansif untuk mencegah/ merawat tekanan darah tinggi, sindrom menopause, sakit gerakan, sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dismenorrhea dan masalah klinis lainnya.
SISTEM SYARAF
Sistem Syaraf dibagi menjadi dua:
1. 1. Sistem Syaraf Pusat
Sistem Saraf Pusat: terdiri dari otak, medulla
spinalis dan saraf perifer.
Saraf perifer terdiri dari:
Afferen : mengirim informasi
ke otak / medula spinalis
Eferen : dari otak atau medula
spinalis ke otot dan kelenjar
2. Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam
tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar.
KELISTRIKAN JANTUNG
-
Sel membran
otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
-
Sel otot
jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah
repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel àdepolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium.
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar