KEBUTUHAN OKSIGENASI DALAM TUBUH MANUSIA
A. PENGERTIAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2)
sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian
oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan),
kardiovaskuler dan hematologi.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
OKSIGENASI
a.
Faktor Fisiologi
- Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti
anemia
- Menurunnya konsentrasi O2 yang
diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas
- Hipovolemia sehingga tekanan darah
menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu
- Meningkatnya metabolisme seperti
adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan lain-lain.
- Kondisi yang mempengaruhi pergerakan
dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, usculus skeleton yang abnormal,
penyakit kronik seperti TBC paru
b.
Faktor Perkembangan
- Bayi prematur :
yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan
- Bayi dan toodler : adanya
resiko infeksi saluran pernafasan akut
-
Anak usia sekolah dan remaja ,
resiko saluran pernafasan dan merokok
-
Muda dan pertengahan : diet yang
tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan
paru-paru
-
Dewasa tua : adanya proses penuaan yang
mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun
c.
Faktor Perilaku
-
Nutrisi : misalnya pada obesitas
mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi
yang
buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang
terlalu
tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis, konsumsi makanan mengandung CO (carbon monoksida)
-
Exercise (olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan
kebutuhan oksigen
Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan
Koroner
-
Substance
abuse (alkohol dan obat-obatan) :
menyebabkan intake nutrisi (Fe)
menurun
mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depesi
pusat
pernafasan
-
Kecemasan : menyebabkan metabolisme
meningkat
d.
Faktor Lingkungan
-
Tempat kerja (polusi)
-
Suhu lingkungan
-
Ketinggian tempat dari permukaan laut
C.
KEBUTUHAN OKSIGENASI MANUSIA
Kebutuhan
oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu kebutuhan
fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga
kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan
aktivitas bagi berbagai organ atau sel.
Sistem Tubuh yang Berperan dalam
Kebutuhan Oksigenasi
>>
Saluran pernapasan bagian atas :
a.
Hidung, proses
oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung.
b. Faring, merupakan pipa berotot yang
terletak dari dasar tengkorak sampai dengan esophagus.
c.
Laring, merupakan saluran pernapasan
setelah faring.
d. Epiglotis, merupakan katup tulang
rawan yang bertugas menutup laring saat proses menutup.
>> Saluran pernapasan bagian bawah :
a.
Trakhea,
merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebrae torakalis kelima.
b. Bronkhus, merupakan kelanjutan dari
trakhea yang bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri.
c.
Bronkiolus, merupakan saluran
percabangan setelah bronchus.
d. Alveoli, merupakan kantung udara
tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida.
e. Paru-paru, merupakan organ utama dalam system pernapasan.
D.
PROSES
OKSIGENASI
Proses pemenuhan kebutuhan oksigenisasi di dalam tubuh
terdiri atas tiga tahapan;
1. Ventilasi, proses ini merupakan proses keluar
dan masuknya oksigen dari
atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke dalam atmosfer.
Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a.
Adanya konsentrasi oksigen di
atmosfer
b. Adanya kondisi
jalan napas yang baik
c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli
pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.
Pusat
pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh ventilasi.
2. Difusi, merupakan pertukaran antara O2
dari alveoli ke kapiler paru- paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli. Proses
pertukaran ini dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu :
a.
Luasnya permukaan paru-paru.
b.
Tebal membran
respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial.
c.
Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
d.
Afinitas gas yaitu kemampuan untuk
menembus dan saling mengikat Haemoglobin.
3. Transportasi
Transportasi
gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi, O2 akan berikatan
dengan Hb membentuk oksihemoglobin (97%) dan larut dalam plasma (3%).
Sedangkan CO2 akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%),
larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada dalam darah (65%).
Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya :
- Kardiak output, dapat dinilai melalui isi sekuncup dan
frekuensi denyut jantung.
- Kondisi pembuluh darah, latihan dan aktivitas seperti olah
raga dan lain-lain.
E. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN OKSIGENASI
a.
Saraf otonom
Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom
dapat mempengaruhi kemampuan untuk
dilatasi dan konstriksi. Hal ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan baik
oleh simpatis maupun parasimpatis.
b.
Hormonal dan obat
Semua
hormon termasuk derivat katekolamin yang dapat melebarkan saluran pernapasan .
c.
Alergi pada saluran napas
Banyak
faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan dan
lain-lain.
d.
Faktor perkembangan
Tahap
perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi karena usia
organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.
e.
Faktor lingkungan
Kondisi
lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi,
ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan adaptasi.
f.
Faktor perilaku
Perilaku
yang dimaksud diantaranya adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status
nutrisi), aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigenasi, merokok dan
lain-lain.
F. TANDA
DAN GEJALA GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
a. Hipoksia
Hipoksia
merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh
akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di sel,
sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis).
b. Perubahan
Pola Pernapasan
1) Takipnea,
merupakan pernapasan dengan frekuensi lebih dari 24 kali per menit. Proses ini
terjadi karena paru-paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadi emboli.
2) Bradipnea, merupakan pola pernapasan yang lambat abnormal, ±10 kali
per menit. Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan
intracranial yang di sertai narkotik atau sedatif.
3) Hiperventilasi, merupakan cara tubuh mengkompensasi metabolisme tubuh yang
melampau tinggi dengan pernapasan lebih cepat dan dalam, sehingga terjadi
peningkatan jumlah oksigen dalam paru-paru. Proses ini ditandai adanya
peningkatan denyut nadi, napas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya
konsentrasi CO2 dan lain-lain.
4) Kussmaul,
merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang
dalam keadaan asidosis metabolik.
5) Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida
dengan cukup pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya jumlah udara
yang memasuki alveoli dalam penggunaan
oksigen.
c. Obstruksi
jalan napas
Obstruksi
jalan napas merupakan suatu kondisi pada induvidu dengan pernapasan yang
mengalami ancaman, terkait dengan ketidak mampuan batuk secara efektif. Hal ini
dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau berlebihan akibat penyakit
infeksi, immobilisasi, statis sekresi, serta batuk tidak efektif karena
penyakit persarafan seperti cerebro vascular accident (CVA), akibat
efek pengobatan sedative, dan lain-lain.
Tanda
klinis :
1) Batuk tidak efektif atau tidak ada
2) Tidak mampu mengeluarkan sekret di jalan napas
3) Suara napas menunjukkan adanya
sumbatan2) Tidak mampu mengeluarkan sekret di jalan napas
4) Jumlah, irama, dan kedalaman pernapasan tidak normal
d.
Pertukaran gas
Pertukaran gas merupakan suatu
kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun
karbondioksida, antar alveoli paru-paru dan sistem vaskular. Hal ini dapat
disebabkan oleh sekret yang kental atau immobilisasi akibat sistem saraf,
depresi susunan saraf pusat,atau penyakit radang pada paru-paru. Terjadinya
gangguan dalam pertukaran gas ini menunjukkan bahwa penurunan kapasitas difusi dapat menyebabkan pengangkutan O2
dari paru-paru ke jaringan terganggu, anemia dengan segala macam
bentuknya, keracunan CO2 , dan terganggunya aliran darah. Penurunan
kapasitas difusi tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya
luas permukaan difusi, menebalnya membrane alveolar kapiler, dan rasio ventilasi perfusi yang tidak baik.
Tanda klinis :
1) Dispnea pada usaha napas
2) Napas dengan bibir pada fase ekspirasi yang panjang
2) Napas dengan bibir pada fase ekspirasi yang panjang
3) Agitasi
4) Lelah, alergi
4) Lelah, alergi
5) Meningkatnya tahanan vascular
paru-paru
6) Menurunnya saturasi oksigen dan
meningkatnya PaCO2
7) Sianosis
G.
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH KEBUTUHAN OKSIGENASI
1.
Latihan
napas
Latihan
napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk,
dan dapat mengurangi stress.
>
Prosedur Kerja :
1)
Cuci tangan
2)
Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan
3)
Atur posisi (duduk atau terlentang)
4)
Anjurkan untuk mulai latihan dengan
cara menarik napas terlebih dahulu melalui
hidung dengan mulut tertutup.
5)
Kemudian anjurkan pasien untuk
menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan
disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut
seperti orang meniup.
6)
Catat respon yang terjadi
7)
Cuci tangan
2. Latihan batuk efektif
Latihan
batuk efektif merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan
batuk secara efektif untuk membersihkan jalan napas (laring, trachea, dan
bronkhiolus) dari sekret atau benda asing.
>
Prosedur Kerja :
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan
3) Atur posisi dengan duduk di tepi
tempat tidur dan membungkuk ke depan
4) Anjurkan untuk menarik napas, secara
pelan dan dalam, dengan menggunakan pernapasan diafragma.
5) Setelah itu tahan napas selama ± 2
detik
6) Batukkan
2 kali dengan mulut terbuka
7) Tarik napas dengan ringan
8) Istirahat
9) Catat respons yang terjadi
10) Cuci tangan
3. Pemberian oksigen
Pemberian
oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien
dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberian
oksigen tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah
terjadinya hipoksia.
>
Persiapan Alat dan Bahan :
1)
Tabung oksigen
lengkap dengan flowmeter dan
humidifier
2)
Nasal kateter, kanula, atau masker
3)
Vaselin,/lubrikan atau pelumas
( jelly)
> Prosedur Kerja :
1)
Cuci tangan
2)
Jelaskan pada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan
3)
Cek flowmeter dan humidifier
4)
Hidupkan tabung oksigen
5)
Atur posisi semifowler atau posisi
yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien.
6) Berikan oksigen melalui kanula atau
masker.
7) Apabila menggunakan kateter, ukur
dulu jarak hidung dengan telinga, setelah itu berikan lubrikan dan masukkan.
8)
Catat pemberian dan lakukan
observasi.
9)
Cuci tangan
DESKRIPSI
Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. Darah membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel-sel pada berbagai jaringan tubuh untuk keperluan metabolisme. Dalam melaksanakan fungsinya sistem kardiovaskuler melibatkan organ jantung, pembuluh darah dan darah.
A. JANTUNG
Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. Darah membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel-sel pada berbagai jaringan tubuh untuk keperluan metabolisme. Dalam melaksanakan fungsinya sistem kardiovaskuler melibatkan organ jantung, pembuluh darah dan darah.
A. JANTUNG
BENTUK DAN LETAK JANTUNG
Jantung berbentuk seperti buah pir atau kerucut terletak seperti piramida terbalik dengan apeks (puncak) berada di bawah dan basis (alas) berada di atas. Beratnya 250-350 gram pada orang dewasa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa jantung sebesar kepalan tangan orang dewasa atau panjang sekitar 12 cm dan lebar sekitar 9 cm.
Jantung terletak pada rongga dada (cavum thorax) tepatnya pada rongga mediastinum diantara paru-paru kiri dan kanan.
LAPISAN JANTUNG
Lapisan jantung terdiri dari perikardium, epikardium, miokardium dan endokardium. Lapisan perikardium adalah lapisan paling atas dari jantung terdiri dari fibrosa dan serosa dan berfungsi sebagai pembungkus jantung. Lapisan perikardium terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar jantung) dan perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada jantung). Antara perikardium parietal dan visceral terdapat ruangan perikardium yang berisi cairan serosa berjumlah 15-50 ml dan berfungsi sebagai pelumas.
Lapisan epikardium merupakan lapisan paling atas dari dinding jantung. Selanjutnya adalah lapisan miokardium yang merupakan lapisan fungsional jantung yang memungkinkan jantung bekerja sebagai pompa. Miokardium mempunyai sifat istimewa yaitu bekerja secara otonom (miogenik), durasi kontraksi lebih lama dari otot rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik.
RUANGAN PADA JANTUNG
Ruangan pada jantung terdiri dari atrium dan ventrikel. Atrium dipisahkan menjadi atrium sinistra (kiri) dan dekstra (kanan) oleh septum atrium. Ventrikel juga terbagi dua menjadi ventrikel dekstra dan sinistra.
KATUP-KATUP JANTUNG
Katup jantung ada dua macam yaitu katup AV (atrioventrikular) dan katup SL (semilunar). Katup AV terletak antara atrium dan ventrikel, sedangkan katup SL terletak antara ventrikel dengan pembuluh darah besar pada jantung. Katup AV antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra adalah katup trikuspidalis dan antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra adalah katup bikuspidalis (mitral).
Katup AV hanya membuka satu arah (ke arah ventrikel) karena berfungsi mencegah aliran balik dari ventrikel ke atrium pada saat sistol. Secara anatomi katup AV hanya membuka ke satu arah karena terikat oleh korda tendinae yang menempel pada muskulus papilaris pada dinding ventrikel.
Katup SL terdiri dari katup pulmonal yang terdapat antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis dan katup aortik yang terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Impuls untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. SA node meneruskan impulsnya ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal. Ada tiga traktus internodal yaitu wenkebach, bachman dan tohrel.
Impuls dari AV node diteruskan ke berkas his kemudian ke serabut purkinye kiri dan kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding ventrikel.
PERSARAFAN PADA JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis (adrenergik) dan parasimpatis (kolinergik). Saraf simpatis meningkatkan heart rate dan kontraktilitas jantung. Sedangkan saraf parasimpatis (nervus vagus) menurunkan heart rate.
PEMBULUH DARAH BESAR PADA JANTUNG
Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :
1. Vena Cava Superior
Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.
2. Vena Cava Inferior
Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
3. Sinus Conaria
Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
4. Trunkus Pulmonalis
Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
5. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
6. Aorta Asendens
Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
7. Aorta Desendens
Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
SUPLAI DARAH KE JANTUNG
Jantung mendapatkan suplai darah dari arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab atas jantung itu sendiri, karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting agar jantung tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya.
Arteri koroner terbagi dua yaitu
arteri koroner kiri dan kanan. Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD
(Left Anterior Desenden) dan arteri sirkumfleksi. Kedua arteri ini melingkari
jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus
atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang
kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel.
SIRKULASI DARAH
Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah antara jantung dengan paru-paru. Sirkulasi pulmonal diawali dengan keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena pulmonalis.
SIRKULASI DARAH
Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah antara jantung dengan paru-paru. Sirkulasi pulmonal diawali dengan keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena pulmonalis.
Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Sirkulasi sistemik dimulai dari keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke seluruh tubuh melalui berbagai percabangan arteri. Selanjutnya kembali ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava. Darah dari tubuh bagian atas kembali ke jantung melalui vena cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung melalui vena cava inferior.
B. PEMBULUH DARAH
JENIS PEMBULUH DARAH
Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia, tunika media dan tunika intima.
Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.
Fungsi kapiler adalah :
- Penghubung arteri dan vena
- Tempat terjadinya pertukaran zat
- Absorbsi nutrisi pada usus
- Filtrasi pada ginjal
- Absorbsi sekret kelenjar
ARTERI
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol. Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.
VENA
Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.
C. DARAH
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Darah berfungsi untuk :
1. mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
2. mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
3. mengangkut karbondioksida ke paru-paru
4. mengedarkan hormon
PLASMA DARAH
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
Plasma darah berupa cairan berwarna kekuning-kuningan dan bersifat alkali. Plasma darah mengandung gas (oksigen dan karbondioksida), hormon, enzim, antigen, antibodi dan protein darah.
ERITROSIT
Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah berbentuk bikonkaf (cekung pada kedua sisinya).
Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida dalam proses transportasi gas.
LEUKOSIT
Sel darah putih bentuknya tidak tetap, bening, tidak berwarna. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih dibuat di sumsum merah dan kelenjar limpa. Jumlah sel darah putih sekitar 5000-10.000 per mm3 darah.
Ada beberapa jenis sel darah putih yaitu neutrofil, eusinofil, basofil, limfosit, monosit dan sel-sel plasma. Sel darah putih berperan sebagai salah satu komponen kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai fagosit (neutrofil, eusinofil dan makrofag.
TROMBOSIT
Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Ukurannya lebih kecil, sekitar sepertiga ukuran sel darah merah. Trombosit diproduksi pada sumsum merah, berjumlah sekitar 150.000-500.000 per mm3 darah. Trombosit (platelet) berperan penting dalam proses koagulasi (pembekuan) darah.
FISIOLOGI
SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem sirkulasi dibagi dua bagian utama :
1.Sistem sirkulasi darah, terdiri dari : jantung yg berfungsi sebagai
pompa, pembuluh darah , dan darah yang bersirkulasi.
2. Sistem saluran limfe, terdiri dari kelenjar limfe dan pembuluh limfe
Sistem tersebut saling berhubungan dan sangat berkaitan satu
sama lainnya.
FUNGSI JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem CV terdiri dari 3 komponen utama :
1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. darah
Sistem transportasi, distribusi di dalam tubuh
Secara garis besar fungsi sistem kardiovaskular :
1. Alat transportasi O2, CO2, hormon, zat-zat
makanan, sisa metabolisme ke dan dari
jaringan tubuh.
makanan, sisa metabolisme ke dan dari
jaringan tubuh.
2. Pengatur keseimbangan cairan ekstrasel
Sistem peredaran darah
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran darah ke seluruh tubuh.
Sirkulasi darah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sirkulasi Pulmonal :
Sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru kemudian
kembali ke atrium kiri
Aliran darah dari ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis - atrium kiri
Note : Arteri pulmonal mengandung darah yg tidak teroksigenasi
Vena pulmonal mengandung darah teroksigenasi
Dalam paru-paru arteri pulmonalis membagi menjadi arteri yg lebih
kecil, arteriol dan kapiler
2. Sirkulasi sistemik
Darah dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta keseluruh
tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melalui vena cava superior
dan inferior.
Sistem peredaran darah
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran darah ke seluruh tubuh.
Sirkulasi darah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sirkulasi Pulmonal :
Sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru kemudian
kembali ke atrium kiri
Aliran darah dari ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis - atrium kiri
Note : Arteri pulmonal mengandung darah yg tidak teroksigenasi
Vena pulmonal mengandung darah teroksigenasi
Dalam paru-paru arteri pulmonalis membagi menjadi arteri yg lebih
kecil, arteriol dan kapiler
2. Sirkulasi sistemik
Darah dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta keseluruh
tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melalui vena cava superior
dan inferior.
Fisiologi otot
jantung
Struktur dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
a.) Epikardium, lapisan terluar strukturnya sama dengan pericardium visceral.
b.) Miokardium, lapisan tengah terdiri dari otot, menentukan kekuatan kontraksi.
c.) Endokardium, lapisan terdalam dari jaringan endotel juga menutupi katup-katup jantung.
Struktur Dinding Jantung
Struktur dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
a.) Epikardium, lapisan terluar strukturnya sama dengan pericardium visceral.
b.) Miokardium, lapisan tengah terdiri dari otot, menentukan kekuatan kontraksi.
c.) Endokardium, lapisan terdalam dari jaringan endotel juga menutupi katup-katup jantung.
Struktur Dinding Jantung
Otot jantung , merupakan otot khusus terdiri otot bergaris tetapi bekerja
diluar kemauan kita seperti otot polos. Membran sel otot juga relatif semipermiabel terhadap ion-ion dapat bergerak
sepanjang sumbu longitudinal serat otot - potensial aksi dpt cepat menyebar ke
seluruh otot jantung
Elektrofisiologi otot jantung
Elektrofisiologi otot jantung
Membran sel otot
jantung pada keadaan istirahat berada dalam polarisasi, dengan bagian luar
berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut
potensial membran.
Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membran.
Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi.
Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membran.
Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi.
Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
ANATOMI SISTEM
PERNAFASAN
Sistem Pernafasan terdiri
dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru. Setiap bagian sistem ini
memainkan peran yang penting dalam proses pernafasan, yaitu dimana oksigen
dapat masuk ke aliran darah dan karbon dioksida dilepaskan.
1 1. Jalan Nafas Atas
Jalan
nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer
masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli. Jalan nafas atas
terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, laring, trakea. Udara yang masuk dari
rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembaban dan penyaringan
dari segala kotoran. Setelah rongga hidung dapat dijumpai daerah faring, mulai
dari bagian belakang palatum mole sampai ujung bagian atas esofagus.
Faring
terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Naso faring (bagian atas) di belakang hidung.
- Orofaring (bagian tengah) dapat dilihat saat membuka mulut.
- Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.
Di
bawah faring terdapat esofagus dan laring yang merupakan permulaan jalan nafas
bawah. Di dalam laring terdapat pita suara dan otot-otot yang dapat membuatnya
bekerja, serta terdiri dari tulang rawan yang kuat. Tepat diatas laring,
terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglotis. Epiglotis
berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan mengantarkan udara yang menuju
trakea, sedangkan benda padat dan cair akan dihantarkan menuju esofagus.
Dibawah laring, jalan nafas akan menjadi trakea yang terdiri dari cincin-cincin
tulang rawan.
2 2. Jalan Nafas Bagian Bawah
Terdiri
dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru. Pada saat inspirasi udara
masuk melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai
paru-paru. Trakea terbagi menjadi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan
bronkus utama kiri. Masing-masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa
bronkus primer dan kemudian terbagi lagi menjadi bronkiolus.
FISIOLOGI
SISTEM PERNAFASAN
Ketika
udara atmosfer mencapai alveoli, oksigen akan bergerak dari alveoli melintasi
membran alveolar kapiler dan menuju sel darah merah. Sistem sirkulasi kemudian
akan membawa oksigen yang telah berikatan dengan sel darah merah menuju jaringan
tubuh, dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses
metabolisme.
Pertukaran
oksigen dan karbon dioksida pada membran alveolar kapiler dikenal dengan
istilah difusi pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai (kadar
karbondioksida yang rendah) akan menuju sisi kiri jantung, dan akan dipompakan
ke seluruh sel dalam tubuh.
Saat
mencapai jaringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan
ikatannya dengan oksigen dan oksigen tersebut digunakan untuk bahan bakar
metabolisme. Juga karbondioksida akan masuk sel darah merah. Sel darah merah
yang rendah oksigen dan tinggi karbondioksida akan menuju sisi kanan jantung
untuk kemudian dipompakan ke paru-paru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar