Jumat, 20 November 2015

ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 (OKSIGENASI)



KEBUTUHAN OKSIGENASI DALAM TUBUH MANUSIA


         A.   PENGERTIAN  OKSIGENASI


      Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.



B.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI



 a.            Faktor Fisiologi

-         Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti anemia

-         Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas

-         Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O2 terganggu

-        Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan lain-lain.

-       Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, usculus skeleton yang abnormal, penyakit kronik seperti TBC paru



 b.            Faktor Perkembangan

-    Bayi prematur : yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan

         -    Bayi dan toodler : adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut

-          Anak usia sekolah dan remaja , resiko saluran pernafasan dan merokok

-          Muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru

-           Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru menurun



  c.             Faktor Perilaku

-          Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi
yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang
terlalu tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis, konsumsi makanan mengandung CO (carbon monoksida)

-          Exercise (olahraga berlebih) : Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen

  Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan

Koroner

-          Substance abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi (Fe)

menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depesi

pusat pernafasan

-          Kecemasan : menyebabkan metabolisme meningkat



 d.            Faktor Lingkungan

-          Tempat kerja (polusi)

-          Suhu lingkungan

-           Ketinggian tempat dari permukaan laut



            C.     KEBUTUHAN OKSIGENASI MANUSIA


Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ atau sel.

Sistem Tubuh yang Berperan dalam Kebutuhan Oksigenasi 

 
>> Saluran pernapasan bagian atas :

a.       Hidung, proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung. 

b.      Faring, merupakan pipa berotot yang terletak dari dasar tengkorak sampai dengan esophagus.

c.       Laring, merupakan saluran pernapasan setelah faring.

d.      Epiglotis, merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutup laring saat proses menutup.



>>  Saluran pernapasan bagian bawah :

a.       Trakhea, merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebrae torakalis kelima.

b.      Bronkhus, merupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri.

c.       Bronkiolus, merupakan saluran percabangan setelah bronchus.

 d.      Alveoli, merupakan kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dengan karbondioksida.

e.    Paru-paru,  merupakan organ utama dalam system pernapasan.



      D.    PROSES OKSIGENASI

Proses pemenuhan kebutuhan oksigenisasi di dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan;

1.      Ventilasi, proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke dalam atmosfer.

Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :

a.       Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer

b.      Adanya kondisi jalan napas yang baik

c.       Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi     atau kembang kempis.

Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh ventilasi.


2.      Difusi, merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru- paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :

a.       Luasnya permukaan paru-paru.

b.      Tebal membran respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial.

c.       Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.

d.      Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Haemoglobin.



3. Transportasi

Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi, O2 akan berikatan dengan Hb membentuk oksihemoglobin (97%) dan larut dalam plasma (3%). Sedangkan CO2 akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%), larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada dalam darah (65%).

Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

- Kardiak output, dapat dinilai melalui isi sekuncup dan frekuensi denyut jantung. 

- Kondisi pembuluh darah, latihan dan aktivitas seperti olah raga dan lain-lain.

E.     FAKTOR - FAKTOR YANG  MEMPENGARUHI  KEBUTUHAN  OKSIGENASI
 
     a.    Saraf otonom

Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonom dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi. Hal ini dapat terlihat ketika terjadi rangsangan baik oleh simpatis maupun parasimpatis.  

     b.    Hormonal dan obat

Semua hormon termasuk derivat katekolamin yang dapat melebarkan saluran pernapasan .


     c.    Alergi pada saluran napas

Banyak faktor yang menimbulkan keadaan alergi antara lain debu, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan dan lain-lain.


    d.   Faktor perkembangan

Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi karena usia organ di dalam tubuh seiring dengan usia perkembangan anak.


    e.    Faktor lingkungan

Kondisi lingkungan yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian dan suhu. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan adaptasi.


    f.     Faktor perilaku

Perilaku yang dimaksud diantaranya adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status nutrisi), aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigenasi, merokok dan lain-lain.



F.   TANDA DAN GEJALA GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI


a.    Hipoksia

Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis). 



b.    Perubahan Pola Pernapasan


     1) Takipnea, merupakan pernapasan dengan frekuensi lebih dari 24 kali per menit. Proses ini terjadi karena paru-paru dalam keadaan atelektaksis atau terjadi emboli.

      2)  Bradipnea, merupakan pola pernapasan yang lambat abnormal, ±10 kali per menit. Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intracranial yang di sertai narkotik atau sedatif.

     3) Hiperventilasi, merupakan cara tubuh mengkompensasi metabolisme tubuh yang melampau tinggi dengan pernapasan lebih cepat dan dalam, sehingga terjadi peningkatan jumlah oksigen dalam paru-paru. Proses ini ditandai adanya peningkatan denyut nadi, napas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya konsentrasi CO2 dan lain-lain.

   4) Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik.

   5) Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup pada saat ventilasi alveolar, serta tidak cukupnya jumlah udara yang memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen.



    c.    Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas merupakan suatu kondisi pada induvidu dengan pernapasan yang mengalami ancaman, terkait dengan ketidak mampuan batuk secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, immobilisasi, statis sekresi, serta batuk tidak efektif karena penyakit persarafan seperti cerebro vascular accident (CVA), akibat efek  pengobatan sedative, dan lain-lain.

Tanda klinis :  

      1) Batuk tidak efektif atau tidak ada

      2) Tidak mampu mengeluarkan sekret di jalan napas
3) Suara napas menunjukkan adanya sumbatan

4)  Jumlah, irama, dan kedalaman pernapasan tidak normal


d.      Pertukaran gas

Pertukaran gas merupakan suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun karbondioksida, antar alveoli paru-paru dan sistem vaskular. Hal ini dapat disebabkan oleh sekret yang kental atau immobilisasi akibat sistem saraf, depresi susunan saraf pusat,atau penyakit radang pada paru-paru. Terjadinya gangguan dalam pertukaran gas ini menunjukkan bahwa penurunan kapasitas difusi dapat menyebabkan pengangkutan O2 dari paru-paru ke jaringan terganggu, anemia dengan segala macam bentuknya, keracunan CO2 , dan terganggunya aliran darah. Penurunan kapasitas difusi tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya luas permukaan difusi, menebalnya membrane alveolar kapiler, dan rasio ventilasi perfusi yang tidak baik.

Tanda klinis :

      1) Dispnea pada usaha napas

      2) Napas dengan bibir pada fase ekspirasi yang panjang

      3) Agitasi

      4)  Lelah, alergi

      5)  Meningkatnya tahanan vascular paru-paru

      6)  Menurunnya saturasi oksigen dan meningkatnya PaCO2

      7)   Sianosis



       G. TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH KEBUTUHAN OKSIGENASI


      1. Latihan napas

Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk, dan dapat mengurangi stress.

> Prosedur Kerja :

    1)      Cuci tangan

    2)       Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

    3)      Atur posisi (duduk atau terlentang)

    4)      Anjurkan untuk mulai latihan dengan cara menarik napas terlebih dahulu melalui hidung dengan mulut tertutup.

   5)      Kemudian anjurkan pasien untuk menahan napas sekitar 1-1,5 detik dan disusul dengan menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulut seperti orang meniup.

    6)      Catat respon yang terjadi

    7)      Cuci tangan 



     2. Latihan batuk efektif 

Latihan batuk efektif merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan jalan napas (laring, trachea, dan bronkhiolus) dari sekret atau benda asing.

> Prosedur Kerja :

     1) Cuci tangan

     2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

     3) Atur posisi dengan duduk di tepi tempat tidur dan membungkuk ke depan

     4) Anjurkan untuk menarik napas, secara pelan dan dalam, dengan menggunakan pernapasan diafragma.    

     5)   Setelah itu tahan napas selama ± 2 detik 

     6)   Batukkan 2  kali dengan mulut terbuka

     7)   Tarik napas dengan ringan

     8)   Istirahat

     9)   Catat respons yang terjadi

    10)  Cuci tangan



     3. Pemberian oksigen

Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberian oksigen tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

> Persiapan Alat dan Bahan :

     1)      Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier 

     2)      Nasal kateter, kanula, atau masker

     3)      Vaselin,/lubrikan atau pelumas ( jelly)

>  Prosedur Kerja :

     1)      Cuci tangan

     2)      Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

     3)      Cek flowmeter dan humidifier

     4)      Hidupkan tabung oksigen

     5)    Atur posisi semifowler atau posisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pasien.

     6)     Berikan oksigen melalui kanula atau masker.

    7)  Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak hidung dengan telinga, setelah itu berikan lubrikan dan masukkan.

     8)      Catat pemberian dan lakukan observasi.

     9)      Cuci tangan

 Anatomi Sistem Kardiovaskuler 




DESKRIPSI

Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari sistem sirkulasi darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. Darah membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel-sel pada berbagai jaringan tubuh untuk keperluan metabolisme. Dalam melaksanakan fungsinya sistem kardiovaskuler melibatkan organ jantung, pembuluh darah dan darah.


A.  JANTUNG

 

BENTUK DAN LETAK JANTUNG


Jantung berbentuk seperti buah pir atau kerucut terletak seperti piramida terbalik dengan apeks (puncak) berada di bawah dan basis (alas) berada di atas. Beratnya 250-350 gram pada orang dewasa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa jantung sebesar kepalan tangan orang dewasa atau panjang sekitar 12 cm dan lebar sekitar 9 cm.

Jantung terletak pada rongga dada (cavum thorax) tepatnya pada rongga mediastinum diantara paru-paru kiri dan kanan.


LAPISAN JANTUNG

Lapisan jantung terdiri dari perikardium, epikardium, miokardium dan endokardium. Lapisan perikardium adalah lapisan paling atas dari jantung terdiri dari fibrosa dan serosa dan berfungsi sebagai pembungkus jantung. Lapisan perikardium terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar jantung) dan perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada jantung). Antara perikardium parietal dan visceral terdapat ruangan perikardium yang berisi cairan serosa berjumlah 15-50 ml dan berfungsi sebagai pelumas.


Lapisan epikardium merupakan lapisan paling atas dari dinding jantung. Selanjutnya adalah lapisan miokardium yang merupakan lapisan fungsional jantung yang memungkinkan jantung bekerja sebagai pompa. Miokardium mempunyai sifat istimewa yaitu bekerja secara otonom (miogenik), durasi kontraksi lebih lama dari otot rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik.


RUANGAN PADA JANTUNG

Ruangan pada jantung terdiri dari atrium dan ventrikel. Atrium dipisahkan menjadi atrium sinistra (kiri) dan dekstra (kanan) oleh septum atrium. Ventrikel juga terbagi dua menjadi ventrikel dekstra dan sinistra.


KATUP-KATUP JANTUNG

Katup jantung ada dua macam yaitu katup AV (atrioventrikular) dan katup SL (semilunar). Katup AV terletak antara atrium dan ventrikel, sedangkan katup SL terletak antara ventrikel dengan pembuluh darah besar pada jantung. Katup AV antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra adalah katup trikuspidalis dan antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra adalah katup bikuspidalis (mitral).

Katup AV hanya membuka satu arah (ke arah ventrikel) karena berfungsi mencegah aliran balik dari ventrikel ke atrium pada saat sistol. Secara anatomi katup AV hanya membuka ke satu arah karena terikat oleh korda tendinae yang menempel pada muskulus papilaris pada dinding ventrikel.
Katup SL terdiri dari katup pulmonal yang terdapat antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis dan katup aortik yang terletak antara ventrikel kiri dan aorta.


SISTEM KONDUKSI JANTUNG


Impuls untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. SA node meneruskan impulsnya ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal. Ada tiga traktus internodal yaitu wenkebach, bachman dan tohrel.

Impuls dari AV node diteruskan ke berkas his kemudian ke serabut purkinye kiri dan kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding ventrikel.


PERSARAFAN PADA JANTUNG

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis (adrenergik) dan parasimpatis (kolinergik). Saraf simpatis meningkatkan heart rate dan kontraktilitas jantung. Sedangkan saraf parasimpatis (nervus vagus) menurunkan heart rate.


PEMBULUH DARAH BESAR PADA JANTUNG
Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :

1. Vena Cava Superior
      Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.

2. Vena Cava Inferior
      Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.

3. Sinus Conaria

Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.

4. Trunkus Pulmonalis

Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.

5. Vena Pulmonalis
      Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.

6. Aorta Asendens
       Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.

7. Aorta Desendens
        Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.


SUPLAI DARAH KE JANTUNG

Jantung mendapatkan suplai darah dari arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab atas jantung itu sendiri, karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting agar jantung tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya.


Arteri koroner terbagi dua yaitu arteri koroner kiri dan kanan. Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden) dan arteri sirkumfleksi. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel.

SIRKULASI DARAH


Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah antara jantung dengan paru-paru.  Sirkulasi pulmonal diawali dengan keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena pulmonalis.


Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Sirkulasi sistemik dimulai dari keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke seluruh tubuh melalui berbagai percabangan arteri. Selanjutnya kembali ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava. Darah dari tubuh bagian atas kembali ke jantung melalui vena cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung melalui vena cava inferior.


B.  PEMBULUH DARAH

 

JENIS PEMBULUH DARAH

Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu
tunika adventisia, tunika media dan tunika intima.

Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.

Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.


KAPILER
Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.

Fungsi kapiler adalah :
- Penghubung arteri dan vena
- Tempat terjadinya pertukaran zat
- Absorbsi nutrisi pada usus
- Filtrasi pada ginjal
- Absorbsi sekret kelenjar


ARTERI

Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.

Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol. Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.


VENA

Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.


C. DARAH

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
Darah berfungsi untuk :
1. mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
2. mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
3. mengangkut karbondioksida ke paru-paru
4. mengedarkan hormon




PLASMA DARAH

Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

Plasma darah berupa cairan berwarna kekuning-kuningan dan bersifat alkali. Plasma darah mengandung gas (oksigen dan karbondioksida), hormon, enzim, antigen, antibodi dan protein darah.


ERITROSIT

Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah berbentuk bikonkaf (cekung pada kedua sisinya).

Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida dalam proses transportasi gas.

LEUKOSIT

Sel darah putih bentuknya tidak tetap, bening, tidak berwarna. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih dibuat di sumsum merah dan kelenjar limpa. Jumlah sel darah putih sekitar 5000-10.000 per mm3 darah.

Ada beberapa jenis sel darah putih yaitu neutrofil, eusinofil, basofil, limfosit, monosit dan sel-sel plasma. Sel darah putih berperan sebagai salah satu komponen kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai fagosit (neutrofil, eusinofil dan makrofag.


TROMBOSIT


Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Ukurannya lebih kecil, sekitar sepertiga ukuran sel darah merah. Trombosit diproduksi pada sumsum merah, berjumlah sekitar 150.000-500.000 per mm3 darah. Trombosit (platelet) berperan penting dalam proses koagulasi (pembekuan) darah. 




FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER 





Sistem sirkulasi dibagi dua bagian utama :
1.Sistem sirkulasi darah, terdiri dari : jantung yg berfungsi sebagai
pompa, pembuluh darah , dan darah yang bersirkulasi.
2. Sistem saluran limfe, terdiri dari kelenjar limfe dan pembuluh limfe
Sistem tersebut saling berhubungan dan sangat berkaitan satu
sama lainnya.


FUNGSI JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem CV terdiri dari 3 komponen utama :
1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. darah

Sistem transportasi,
distribusi di dalam tubuh
Secara garis besar fungsi sistem kardiovaskular :
1. Alat transportasi O2, CO2, hormon, zat-zat
makanan, sisa metabolisme ke dan dari
jaringan tubuh.
2. Pengatur keseimbangan cairan ekstrasel

Sistem peredaran darah
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran darah ke seluruh tubuh.

Sirkulasi darah dibagi menjadi 2 bagian :
1. Sirkulasi Pulmonal :
Sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung masuk ke paru-paru kemudian
kembali ke atrium kiri

Aliran darah dari ventrikel kanan - arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis - atrium kiri

Note : Arteri pulmonal mengandung darah yg tidak teroksigenasi
Vena pulmonal mengandung darah teroksigenasi
Dalam paru-paru arteri pulmonalis membagi menjadi arteri yg lebih
kecil, arteriol dan kapiler

2. Sirkulasi sistemik
Darah dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta keseluruh
tubuh dan kembali ke atrium kanan jantung melalui vena cava superior
dan inferior.


Fisiologi otot jantung
Struktur dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
a.)  Epikardium, lapisan terluar strukturnya sama dengan pericardium visceral.
b.)  Miokardium, lapisan tengah terdiri dari otot, menentukan kekuatan kontraksi.
c.)  Endokardium, lapisan terdalam  dari jaringan endotel juga menutupi katup-katup jantung.

Struktur Dinding Jantung
 
Otot jantung , merupakan otot khusus terdiri otot bergaris tetapi bekerja diluar kemauan kita seperti otot polos. Membran sel otot juga relatif semipermiabel terhadap ion-ion dapat bergerak sepanjang sumbu longitudinal serat otot - potensial aksi dpt cepat menyebar ke seluruh otot jantung

 Elektrofisiologi otot jantung

Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membran.
Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membran.
           Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi.
Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.


ANATOMI SISTEM PERNAFASAN


     Sistem Pernafasan terdiri dari jalan nafas atas, jalan nafas bawah dan paru. Setiap bagian sistem ini memainkan peran yang penting dalam proses pernafasan, yaitu dimana oksigen dapat masuk ke aliran darah dan karbon dioksida dilepaskan.


1    1. Jalan Nafas Atas

Jalan nafas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmosfer masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke alveoli. Jalan nafas atas terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, laring, trakea. Udara yang masuk dari rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembaban dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga hidung dapat dijumpai daerah faring, mulai dari bagian belakang palatum mole sampai ujung bagian atas esofagus.

Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu:

  1. Naso faring  (bagian atas) di belakang hidung.
  2. Orofaring (bagian tengah) dapat dilihat saat membuka mulut.
  3. Hipofaring (bagian akhir), sebelum menjadi laring.

Di bawah faring terdapat esofagus dan laring yang merupakan permulaan jalan nafas bawah. Di dalam laring terdapat pita suara dan otot-otot yang dapat membuatnya bekerja, serta terdiri dari tulang rawan yang kuat. Tepat diatas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan mengantarkan udara yang menuju trakea, sedangkan benda padat dan cair akan dihantarkan menuju esofagus. Dibawah laring, jalan nafas akan menjadi trakea yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan.


2    2.  Jalan Nafas Bagian Bawah

Terdiri dari bronkus dan percabangannya serta paru-paru. Pada saat inspirasi udara masuk melalui jalan nafas atas menuju jalan nafas bawah sebelum mencapai paru-paru. Trakea terbagi menjadi dua cabang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. Masing-masing bronkus utama terbagi lagi menjadi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi lagi menjadi bronkiolus.


FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN





              Ketika udara atmosfer mencapai alveoli, oksigen akan bergerak dari alveoli melintasi membran alveolar kapiler dan menuju sel darah merah. Sistem sirkulasi kemudian akan membawa oksigen yang telah berikatan dengan sel darah merah menuju jaringan tubuh, dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme.


               Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada membran alveolar kapiler dikenal dengan istilah difusi pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai (kadar karbondioksida yang rendah) akan menuju sisi kiri jantung, dan akan dipompakan ke seluruh sel dalam tubuh.

Saat mencapai jaringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan ikatannya dengan oksigen dan oksigen tersebut digunakan untuk bahan bakar metabolisme. Juga karbondioksida akan masuk sel darah merah. Sel darah merah yang rendah oksigen dan tinggi karbondioksida akan menuju sisi kanan jantung untuk kemudian dipompakan ke paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar