PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SESUAI TUMBUH KEMBANG
1. ANATOMI DAN
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan atau sistem
gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi
dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas,
hati dan kandung empedu.
A. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis,
asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan
lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar
dan berlanjut secara otomatis.
B. Tenggorokan (Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Tekak terdiri dari:
1. Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang
gendang telinga.
2. Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah.
3. Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut
esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus –
“memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut
histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
D. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu
1. Kardia.
2. Fundus.
3. Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai
gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
E. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus
; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ),
lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ).
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian
usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari
bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak
terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang
normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua
muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal
dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8
meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan
dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat
dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.
Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya
sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang
berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa
Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki
pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam-garam empedu.
F. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
1. Kolon asendens (kanan)
2. Kolon transversum
3. Kolon desendens (kiri)
4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah
diare.
G. Usus Buntu (Sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah
anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian
kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
H. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi
pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang
parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga
abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung
dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam
orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari
2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai
cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas
tetap terletak di peritoneum.
I. Rektum dan Anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem
saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke
dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk
ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi,
darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
L. Kandung Empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm
dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena
warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan
usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol.
2. PROSES PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SEL
·
Faktor – faktor
yang mempengaruhi pola diet :
1.
Status kesehatan
2.
Kultur dan agama
3.
Usia
4.
Jenis kelamin
5.
Pekerjaan
6.
Status Sosioekonomi
7.
Pilihan Pribadi
8.
Faktor Psikologis
9.
Alkohol dan obat
10. KesalahanInformasi & Keyakinan terhadap makanan
·
KEBUTUHAN
NUTRISI terdiri dari :
a.)
Kebutuhan Kalori
b.)
Kebutuhan Protein
c.)
Kebutuhan Lemak
d.)
Kebutuhan Vitamin
& Minereal
e.)
Kebutuhan Cairan
·
KEBUTUHAN
PROTEIN :
-
Dewasa : 1
gr/kgBB/hari
-
Neonatus
prematur : 3 gr/kgBB/hari
-
0 – 1 tahun : 2,5
gr/kgBB/hari
-
2 – 13 tahun :
1,5 – 2 gr/kgBB/hari
-
Remaja : 1,5 –
2,5 gr/kgBB/hari
·
KEBUTUHAN LEMAK :
Rata – rata 35 % dari total kalori.
-
Untuk yang
obesitas : 10 % dari total kalori
-
Sebagai pelarut
vitamin
·
KEBUTUHAN
VITAMIN :
RDA lihat referensi produk multivitamin.
·
KEBUTUHAN CAIRAN
:
1.
Dewasa : 35 ml /
kgBB / hari
2.
Minereal –
minereal penting :
o Makro : Ca, P, Mg, S, Na, K, Cl
o Mikro : Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Zn, F, Se, Mo
·
MENGHITUNG
KEBUTUHAN NUTRISI
1.)
Kebutuhan kalori
orang dewasa (kkal / kgBB / hari)
-
BEE atau Basal
Energy Expenditure adalah energi yang
digunakan untuk melakukan fungsi dasar tubuh.
(L) : BEE = BB x 1 x 24 jam
(P) : BEE = BB x 0,9 x 24 jam
-
REE atau Resting
Energy Expenditure adalah energi yang digunakan untuk melakukan proses kegiatan
aktivitas.
(L) : REE = BB x 27 x AF
(P) : REE = BB x 25 x AF
-
AF (Activity
Factor) terbagi menjadi :
1.
Sangat ringan :
banyak duduk
L : 1,3 P :
1,3
2.
Ringan : pekerja
kantoran, IRT
L : 1,6 P :
1,5
3.
Sedang : petani,
mahasiswa aktif
L : 1,7 P :
1,6
4.
Berat : atlet di
TC, tentara yang berlatih
L : 2,4 P :
2,3
5.
Sangat berat :
pandai besi, pekerja konstruksi wanita
L : 2,4 P :
2,3
2.)
Kebutuhan kalori
pada anak
-
10 kg
: 100 kkal/kgBB/hari
-
11-20 kg : ±
50 kkal/kgBB/hari
-
> 20 kg : ±
20 kkal.kgBB/hari
Neonatus (bayi 0 – 29 hari) :
1.
BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) : 150 kkal / kgBB / hari
2.
BBLN (Berat
Badan Lahir Normal) : 100 -120 kkal / kgBB / hari
3. HORMON –
HORMON TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI
MAKRO DAN MIKRO NUTRIEN
Hormon merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang tersusun atas
senyawa protein. Dimana hormon yang terkait dengan pencernaan
terdiri atas:
1.
Gastrin
Gastirn
diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi makanan dalam lambung.
Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi
terus-menerus getah lambung.
2.Enterogastron
(sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam
duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang pankreas
untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan (chime) asam
dalam duodenum.
3.
Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk
produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk merangsang
pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus, merangsang kantung
empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu ke dalam usus halus.
4.
Enterogastron lain
Tempat produksi dinding
duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum. Pengaruhnya
menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam usus halus).
Dimana hormon yang terkait dengan kebutuhan nutrisi ini tercakup atas:
1. Hormon insulin
Hormon ini dihasilkan oleh beta pangkreas yang berfungsi untuk
menurunkan gula darah serta mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak.
2. Hormon glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
3. Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Hormon
pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi
sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Dimana fungsinya sebagai obat resep dalam
pengobatan untuk mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon
pertumbuhan dewasa.
4. Hormon Tiroksin
Tiroksin
adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong
sintesis protein (blending) dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur
metabolisme tubuh serta mengatur pertukaran
zat (metabolisme) di dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh secara mental.
5.
Hormon Kortisol ( Cortisol Hormone )
Kortisol adalah hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid, yang
diproduksi oleh kelenjar adrenal. Dimana fungsinya untuk meningkatkan
gula darah melalui glukoneogenesis, menekan
sistem kekebalan tubuh, membantu
dalam metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat.
6.
Hormon Somatostatin
Somatostatin
(SS) adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk
hipotalamus. Dimana fungsinya untuk menghambat
pelepasan hormon pertumbuhan dalam menanggapi peningkatan GHRH dan
faktor-faktor stimulasi lain seperti konsentrasi glukosa darah rendah.
7.
Hormon Epinefrin / Norepinefrin
Hormon ini berfungsi untuk pembentukan enegi pada
proses glikogenolisis, yang mana hormon ini di hasilkan oleh kelenjer adrenal.
Dimana nutrisi makro itu sendiri yaitu karbohidrat, lemak dan protein,
serta nutrisi mikronya yaitu vitamin dan mineral.
4.
METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
- Metabolisme Karbohidrat
-
Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam
hepar
-
Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan
tubuh secara langsung
-
Dirubah menjadi cadangan lemak
-
Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin
- Metabolisme Protein
Metabolisme protein
merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino
digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein
yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya
digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).
- Metabolisme Lemak
Metabolisme Lemak adalah mengubah lemak menjadi
gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan
Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui
Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil
(COOH) akhir dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa
komponen 2-C yang disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C
pada asam lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi
asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
5. METABOLISME PURIN, PRIMIDIN, PORFIRIN
1. Metabolisme Purin
- Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
- Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
- Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
- Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
· Sitosin → Urasil →
Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
· Timin → Dihidrotimin →
Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
· Katabolisme pirimidin
terutama berlangsung di hati
3.
Metabolisme Porfirin
· Protein hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari rantai polipeptida yang
dinamakan APOPROTEIN dan gugus lain, yaitu gugus PROSTETIK.
· Perkataan hemoglobin adalah singkatn kata yang mempunyai arti globulin darah.
Protein tersebut mengandung porfirin yang terikat pada besi di samping polimer
asam amino. Oleh karenanya porfirin besi disebut HAEMA sedangkankan
apoproteinnya disebut GLOBIN.
· Sintesis dan katabolisma hemoprotein dan berbagai protein lain yang mengandung
Fe terjadi secara terus menerus dalam tubuh seiring dengan sintesis dan katabolisme
porfirin serta pemakaian kembali atom Fe.
6. PEMBENTUKAN
UREA
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon , hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan
rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea
juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa.
Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl
diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis
pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan
konsep vitalisme.Urea
merupakan produk metabolik mengandung nitrogen dari katabolisme protein
pada manusia.
Hampir seluruh ureum dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein
(asam amino).Urea berdifusi bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan
ekstrasel.Zat ini dipekatkan dalam urinuntuk diekskresikan.
Lebih dari 90% urea diekskresikan melalui ginjal, dansebagian melalui
saluran gastrointestinal dan kulit.Pada ginjal normal, 40% sampai 70% urea yang
sangat difusif bergerak secara pasif keluar dari tubula ginjal dan ke
dalam interstitium, yang pada akhirnya memasuki plasmakembali.
7. Keadaan
Kenyang dan Puasa
·
KENYANG
Selama makan, kita
memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di
serap.Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP,
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan
tersebut disimpan.
Selama periode dari
permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau
keadaan absorptive.
·
PUASA
Kadar glukosa darah
memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar
kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau
pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan
glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Namun, apabila kita
berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai
keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
1) Memberi kesempatan beristirahat bagi sistim
pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2) Memberi kesempatan bagi sel dan jaringan tumbuh untuk
memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama sebelas bulan.
3) Menghindarkan penderita diabetes, tekanan darah tinggi,
kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang menyebabkan atau memperparah
penyakit tersebut.
4) Melatih kemampuan untuk lebih dapat mengendalikan emosi,
menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang prima dalam menghadapi
berbagai tekanan dalam kehidupan.
7. TANDA
DAN GEJALA GANGGUAN NUTRISI
Tanda dan
gejala kecukupan nutrisi seseorang dapat dilihat pada :
1.
Penampilan umum
Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah
responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah
lesu.
2. Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari
postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi
kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3. Otot
Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi
terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat
lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika
kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema.
4.
Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik
dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan
psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan
nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa
terbakar dan kesemutan.
5. Fungsi
kardiovaskuler
Tanda : laju denyut dan irama
jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung
cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat.
6.
Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah
tertidur dan mudah capek
7. Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut
berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut
kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8. Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit
halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak
baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9. Wajah
dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna
merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk
: wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar
disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus,
penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi
angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna
merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi
bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna
merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak,
kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi
tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi
buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata
terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk :
kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku
mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak
nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik :
edema betis, kesemutan dan lemah.